Usaha beternak puyuh petelur pada saat ini saya rasakan sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan kondisi saat ini bukan tren masyarakat Indonesia beternak puyuh tapi tren masyarakat saat ini berkebun porang. Tren beternak puyuh sudah terjadi pada awal tahun 2000-an, sampai akhirnya peternak semuanya merugi akibat serangan virus flu burung atau H5N1 yang menyerang peternakan unggas di Indonesia tahun 2005. Virus flu burung jika terjangkit akan memusnahkan seluruh unggas yang ada dalam satu kandang dan tidak menyisahkan satu ekorpun.
Pada tulisan kali ini saya tidak bercerita tentang keganasan virus flu burung. Tetapi mau bercerita bagaimana membuka usaha beternak puyuh tetapi tidak punya modal besar. Beternak puyuh dengan populasi sedikit hanya akan membuahkan capek tanpa menghasilkan keuntungan yang mencukupi. Pada tulisan sebelumnya saya sudah memberikan contoh jika memelihara 100 ekor puyuh hanya menghasilkan keuntungan sekitar 10 ribu rupiah perhari. Suatu keuntungan yang sangat kecil, dengan besar keuntungan seperti itu maka kemungkinan kerugian justru yang sering terjadi, akibat naik turunnya produksi serta harga telur yang tidak stabil. Secara jelasnya tentang perhitungan keuntungan beternak puyuh 100 ekor bisa dibaca pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Keuntungan Beternak Puyuh Petelur 100 Ekor.
Kesimpulannya beternak puyuh petelur sebaiknya minimal 500 ekor atau 1000 ekor supaya bisa menghasilkan keuntungan sebesar 50 ribu sampai 100 ribu rupiah perhari. Tetapi untuk beternak dengan populasi seperti itu memerlukan modal yang cukup besar, terutama modal kandang dan pakan selama puyuh belum bertelur. Setelah bertelur puyuh bisa menanggung sendiri biaya pakannya. Secara umum untuk beternak puyuh petelur sebanyak 1000 ekor memerlukan modal minimal 15 juta rupiah. Bagi peternak yang sudah berpengalaman tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan uang sebesar itu karena dalam beberapa bulan modal akan mudah kembali. Tetapi untuk yang baru memulai beternak puyuh dikhawatirkan tidak akan mampu untuk mengembalikannya, kalau nasibnya baik mungkin saja berhasil tetapi untuk beternak pemula perlu ilmu dan pengalaman cukup.
Masalah beternak puyuh bukan masalah harga pakan tinggi dan harga telur rendah. Tetapi masalah utamanya seperti yang saya uraikan diatas yaitu serangan penyakit yang bisa membinasakan semua puyuh. Selain itu bagaimana produksi telur tetap tinggi yaitu minimal 80% dan stabil. Supaya burung puyuh selalu sehat dan berproduksi maksimal bisa baca lebih lengkapnya pada artikel saya yang berjudul Cara Menjaga Kesehatan Puyuh tanpa Vaksin dan Obat Kimia.
Sebagai solusi untuk menghindari kerugian yang besar maka sebaiknya kita sebagai peternak pemula sebaiknya memulai memelihara puyuh sedikit demi sedikit saja untuk awalnya. Selain untuk mengirit modal, beternak puyuh dimulai dari populasi sedikit akan menambah wawasan kita tentang dunia perpuyuhan. Memulai beternak puyuh bisa dari menetaskan telur sendiri atau membeli puyuh umur satu bulan yang siap bertelur. Awalnya saya sendiri membeli bibit umur satu bulan sebanyak 30 ekor yang terdiri 25 ekor puyuh betina dan 5 ekor puyuh jantan.
Memulai Beternak Puyuh Modal 500 Ribu
Beternak puyuh itu beresiko jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Beternak puyuh sebaiknya jangan dijadikan mata pencaharian utama, tetapi sebaiknya sebagai sampingan saja. Walaupun nantinya usaha ternak puyuh hasilnya bisa melebihi keuntungan usaha utama. Seperti yang sudah saya uraikan sebelumnya beternak puyuh penuh resiko. Kematian masal puyuh bisa saja terjadi kapan saja. Jika kita hanya mengandalkan penghasilan dari puyuh, apa yang akan didapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga jika puyuh semuanya habis mati dalam sekejap.
Sebaiknya beternak puyuh dimulai dari sedikit terlebih dahulu. Rasakan dahulu seperti apa beternak puyuh tersebut. Bahkan beternak puyuh bisa kita mulai dengan hanya bermodal 500 ribu saja. Jangan berharap keuntungan yang besar dahulu, jadikan beternak puyuh sebagai hobi yang menyenangkan.
Lalu bagaimana cara memulai beternak puyuh dari modal 500 ribu. Caranya yaitu pertama kali saya membeli bibit puyuh sebanyak 30 ekor, terdiri 25 ekor betina dan 5 ekor jantan. Harga perekor 10 ribu jadi totalnya 300 ribu, dan bibit ini saya pergunakan untuk memperbanyaknya dengan menetaskan telur yang dihasilkannya. Puyuh sebanyak 30 ekor ini cukup dibuat kandang dengan biaya 100 ribu, dan pakan puyuh sampai bertelur sebanyak 100 ribu. Jadi akhirnya klop semuanya 500 ribu saja.
Supaya Modal 500 Ribu bisa Beternak Puyuh 1000 Ekor
Keuntungan beternak puyuh akan terasa hasilnya jika populasinya minimal 500 ekor atau lebih bagus lagi jika sudah 1000 ekor puyuh. Keuntungan beternak puyuh 1000 ekor akan bisa menghasilkan keuntungan rata-rata 100 ribu rupiah perhari. Suatu usaha yabg sangat menggiurkan karena keuntungannya lumayan besar dan telur puyuh selalu habis dan stok telur selalu kekurangan di pasaran karena permintaan konsumen yang tinggi.
Supaya modal awalnya yang hanya 500 ribu bisa untuk memghasilkan puyuh 1000 ekor bagaimana caranya? Jawabnya adalah dengan cara melipat-lipatkan modal tersebut dengan cara perbanyakan puyuh secara bertahap. Indukan yang pada awalnya 30 ekor pada umur 2 bulan bisa menghasilkan telur tetas. Kumpulkan telur tetas sebanyak 100 butir selama 4-5 hari dan eramkan dengan menggunakan mesin tetas buatan sendiri. Jika belum punya mesin tetas dan ingin membuat sendiri dengan bahan yang murah bisa baca artikel yang sudah saya tulis berjudul Cara Mudah Membuat Mesin Tetas.
Selama menunggu telur menetas, telur yang dihasilkan induk puyuh betina 25 ekor tersebut bisa kita jual. Sisihkan keuntungan penjualan telurnya untuk membeli pakan anak puyuh yang akan menetas nanti sampai anak puyuh tersebut bertelur. Sebelum anak puyuh generasi kedua ini bertelur yaitu ketika anak puyuh berumur 20 hari, kita mulai mengumpulkan telur untuk puyuh generasi ketiga. Setelah selama 4-5 hari pengumpulan telur tetas sebanyak 100 butir. Pada hari ke-25 telur sudah dimasukkan pada mesin penetas untuk ditetaskan kembali.
Pada saat telur generasi ketiga ini menetas setelah masa pengeraman 17 hari, anak puyuh generasi kedua sudah berumur 47 hari dan mulai bertelur. Puyuh generasi kedua ini hanya menghasilkan sekitar 40 ekor betina dari 90 ekor yang menetas untuk pengeraman 100 butir telur, dengan angka kematian dihitung sekitar 10%, dan betina dan jantan 50% berbanding 50%.Telur akan bertambah banyak dengan bertambahnya hari, puncaknya pada umur 60 hari produksi telur puyuh generasi kedua ini sudah bertelur semua.
Sekarang jumlah induk puyuh betina adalah 25 ekor generasi pertama dan 40 ekor generasi kedua jadi totalnya 65 ekor. Telur yang dihasilkan dari induk 65 ekor ini dijual dan keuntungannya disisihkan untuk membeli pakan anak puyuh generasi ketiga sampai bertelur. Demikiannya selanjutnya pada saat anak puyuh generasi ketiga sudah berumur 25 hari, kita mulai mempersiapkan penetasan generasi keempat. Generasi keempat ini boleh kita perbanyak telur eramannya sebanyak 150 butir, dan generasi kelima kita perbanyak eramannya menjadi 200 butir. Dan begitulah seterusnya sampai populasi puyuh mencapai target yaitu 1000 ekor.
Tentu dengan banyaknya populasi kita harus menambah kandang. Biaya pembuatan kandang bisa kita dapatkan dari keuntungan penjualan telur puyuh itu sendiri, sehingga modal yang kita keluarkan awalnya tetap hanya 500 ribu saja. Metode ini sudah saya terapkan sendiri, seiring bertambahnya puyuh, semakin banyak pengalaman dan ilmu yang kita peroleh. Beternak puyuh langsung banyak sangat beresiko bagi pemula, mulailah dari sedikit terlebih dahulu baru kemudian diperbanyak. Keuntungan beternak puyuh petelur dengan menggunakan metode ini baru bisa kita nikmati saat populasi puyuh sudah sekitar 400 -500 ekor. Demikianlah cerita singkat kali ini dan ikuti terus cerita saya tentang seputar beternak puyuh selanjutnya.
Doq Menetas di Mesin Penetas
Pada tulisan kali ini saya tidak bercerita tentang keganasan virus flu burung. Tetapi mau bercerita bagaimana membuka usaha beternak puyuh tetapi tidak punya modal besar. Beternak puyuh dengan populasi sedikit hanya akan membuahkan capek tanpa menghasilkan keuntungan yang mencukupi. Pada tulisan sebelumnya saya sudah memberikan contoh jika memelihara 100 ekor puyuh hanya menghasilkan keuntungan sekitar 10 ribu rupiah perhari. Suatu keuntungan yang sangat kecil, dengan besar keuntungan seperti itu maka kemungkinan kerugian justru yang sering terjadi, akibat naik turunnya produksi serta harga telur yang tidak stabil. Secara jelasnya tentang perhitungan keuntungan beternak puyuh 100 ekor bisa dibaca pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Keuntungan Beternak Puyuh Petelur 100 Ekor.
Kesimpulannya beternak puyuh petelur sebaiknya minimal 500 ekor atau 1000 ekor supaya bisa menghasilkan keuntungan sebesar 50 ribu sampai 100 ribu rupiah perhari. Tetapi untuk beternak dengan populasi seperti itu memerlukan modal yang cukup besar, terutama modal kandang dan pakan selama puyuh belum bertelur. Setelah bertelur puyuh bisa menanggung sendiri biaya pakannya. Secara umum untuk beternak puyuh petelur sebanyak 1000 ekor memerlukan modal minimal 15 juta rupiah. Bagi peternak yang sudah berpengalaman tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan uang sebesar itu karena dalam beberapa bulan modal akan mudah kembali. Tetapi untuk yang baru memulai beternak puyuh dikhawatirkan tidak akan mampu untuk mengembalikannya, kalau nasibnya baik mungkin saja berhasil tetapi untuk beternak pemula perlu ilmu dan pengalaman cukup.
Doq Umur 10 Hari
Masalah beternak puyuh bukan masalah harga pakan tinggi dan harga telur rendah. Tetapi masalah utamanya seperti yang saya uraikan diatas yaitu serangan penyakit yang bisa membinasakan semua puyuh. Selain itu bagaimana produksi telur tetap tinggi yaitu minimal 80% dan stabil. Supaya burung puyuh selalu sehat dan berproduksi maksimal bisa baca lebih lengkapnya pada artikel saya yang berjudul Cara Menjaga Kesehatan Puyuh tanpa Vaksin dan Obat Kimia.
Sebagai solusi untuk menghindari kerugian yang besar maka sebaiknya kita sebagai peternak pemula sebaiknya memulai memelihara puyuh sedikit demi sedikit saja untuk awalnya. Selain untuk mengirit modal, beternak puyuh dimulai dari populasi sedikit akan menambah wawasan kita tentang dunia perpuyuhan. Memulai beternak puyuh bisa dari menetaskan telur sendiri atau membeli puyuh umur satu bulan yang siap bertelur. Awalnya saya sendiri membeli bibit umur satu bulan sebanyak 30 ekor yang terdiri 25 ekor puyuh betina dan 5 ekor puyuh jantan.
Memulai Beternak Puyuh Modal 500 Ribu
Beternak puyuh itu beresiko jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Beternak puyuh sebaiknya jangan dijadikan mata pencaharian utama, tetapi sebaiknya sebagai sampingan saja. Walaupun nantinya usaha ternak puyuh hasilnya bisa melebihi keuntungan usaha utama. Seperti yang sudah saya uraikan sebelumnya beternak puyuh penuh resiko. Kematian masal puyuh bisa saja terjadi kapan saja. Jika kita hanya mengandalkan penghasilan dari puyuh, apa yang akan didapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga jika puyuh semuanya habis mati dalam sekejap.
Puyuh Dewasa sudah Bertelur
Sebaiknya beternak puyuh dimulai dari sedikit terlebih dahulu. Rasakan dahulu seperti apa beternak puyuh tersebut. Bahkan beternak puyuh bisa kita mulai dengan hanya bermodal 500 ribu saja. Jangan berharap keuntungan yang besar dahulu, jadikan beternak puyuh sebagai hobi yang menyenangkan.
Lalu bagaimana cara memulai beternak puyuh dari modal 500 ribu. Caranya yaitu pertama kali saya membeli bibit puyuh sebanyak 30 ekor, terdiri 25 ekor betina dan 5 ekor jantan. Harga perekor 10 ribu jadi totalnya 300 ribu, dan bibit ini saya pergunakan untuk memperbanyaknya dengan menetaskan telur yang dihasilkannya. Puyuh sebanyak 30 ekor ini cukup dibuat kandang dengan biaya 100 ribu, dan pakan puyuh sampai bertelur sebanyak 100 ribu. Jadi akhirnya klop semuanya 500 ribu saja.
Supaya Modal 500 Ribu bisa Beternak Puyuh 1000 Ekor
Keuntungan beternak puyuh akan terasa hasilnya jika populasinya minimal 500 ekor atau lebih bagus lagi jika sudah 1000 ekor puyuh. Keuntungan beternak puyuh 1000 ekor akan bisa menghasilkan keuntungan rata-rata 100 ribu rupiah perhari. Suatu usaha yabg sangat menggiurkan karena keuntungannya lumayan besar dan telur puyuh selalu habis dan stok telur selalu kekurangan di pasaran karena permintaan konsumen yang tinggi.
Sore Hari Puyuh Bertelur
Supaya modal awalnya yang hanya 500 ribu bisa untuk memghasilkan puyuh 1000 ekor bagaimana caranya? Jawabnya adalah dengan cara melipat-lipatkan modal tersebut dengan cara perbanyakan puyuh secara bertahap. Indukan yang pada awalnya 30 ekor pada umur 2 bulan bisa menghasilkan telur tetas. Kumpulkan telur tetas sebanyak 100 butir selama 4-5 hari dan eramkan dengan menggunakan mesin tetas buatan sendiri. Jika belum punya mesin tetas dan ingin membuat sendiri dengan bahan yang murah bisa baca artikel yang sudah saya tulis berjudul Cara Mudah Membuat Mesin Tetas.
Mesin Tetas Telur Puyuh Buatan Sendiri
Selama menunggu telur menetas, telur yang dihasilkan induk puyuh betina 25 ekor tersebut bisa kita jual. Sisihkan keuntungan penjualan telurnya untuk membeli pakan anak puyuh yang akan menetas nanti sampai anak puyuh tersebut bertelur. Sebelum anak puyuh generasi kedua ini bertelur yaitu ketika anak puyuh berumur 20 hari, kita mulai mengumpulkan telur untuk puyuh generasi ketiga. Setelah selama 4-5 hari pengumpulan telur tetas sebanyak 100 butir. Pada hari ke-25 telur sudah dimasukkan pada mesin penetas untuk ditetaskan kembali.
Pada saat telur generasi ketiga ini menetas setelah masa pengeraman 17 hari, anak puyuh generasi kedua sudah berumur 47 hari dan mulai bertelur. Puyuh generasi kedua ini hanya menghasilkan sekitar 40 ekor betina dari 90 ekor yang menetas untuk pengeraman 100 butir telur, dengan angka kematian dihitung sekitar 10%, dan betina dan jantan 50% berbanding 50%.Telur akan bertambah banyak dengan bertambahnya hari, puncaknya pada umur 60 hari produksi telur puyuh generasi kedua ini sudah bertelur semua.
Sekarang jumlah induk puyuh betina adalah 25 ekor generasi pertama dan 40 ekor generasi kedua jadi totalnya 65 ekor. Telur yang dihasilkan dari induk 65 ekor ini dijual dan keuntungannya disisihkan untuk membeli pakan anak puyuh generasi ketiga sampai bertelur. Demikiannya selanjutnya pada saat anak puyuh generasi ketiga sudah berumur 25 hari, kita mulai mempersiapkan penetasan generasi keempat. Generasi keempat ini boleh kita perbanyak telur eramannya sebanyak 150 butir, dan generasi kelima kita perbanyak eramannya menjadi 200 butir. Dan begitulah seterusnya sampai populasi puyuh mencapai target yaitu 1000 ekor.
Tentu dengan banyaknya populasi kita harus menambah kandang. Biaya pembuatan kandang bisa kita dapatkan dari keuntungan penjualan telur puyuh itu sendiri, sehingga modal yang kita keluarkan awalnya tetap hanya 500 ribu saja. Metode ini sudah saya terapkan sendiri, seiring bertambahnya puyuh, semakin banyak pengalaman dan ilmu yang kita peroleh. Beternak puyuh langsung banyak sangat beresiko bagi pemula, mulailah dari sedikit terlebih dahulu baru kemudian diperbanyak. Keuntungan beternak puyuh petelur dengan menggunakan metode ini baru bisa kita nikmati saat populasi puyuh sudah sekitar 400 -500 ekor. Demikianlah cerita singkat kali ini dan ikuti terus cerita saya tentang seputar beternak puyuh selanjutnya.