Pertama kali menggunakan mesin tetas yaitu pada tahun 1995 yaitu untuk menetaskan telur bebek. Pertama kali menetaskan telur bebek hanya menetas 5 ekor saja dari 25 butir telur. Pada tahap penetasan kedua kalinya hasilnya baru memuaskan. Lalu selanjutnya sangat memuaskan sehingga menetaskan telur bebek menjadi usaha sambilan saya sewaktu masih sekolah.
Melihat saya menetaskan telur bebek dengan cukup berhasil, dilihat oleh paman dan dia mencoba untuk menitipkan 20 butir telur ayam kampungnya bersama eraman telur bebek yang saya eramkan. Tetapi apa hasilnya, telur ayam hanya menetas 10 ekor dari 20 butir dan 2 ekor dari yang menetas kakinya lumpuh atau ngesot. Padahal selama menetaskan telur bebek tidak ditemukan kaki bebek yang ngesot ya? Saya pikir dalam hati.
Pada awal tahun 2000 usaha ternak puyuh melejit di Indonesia. Di penjuruh pelosok kampung sangat mudah ditemukan peternak puyuh. Saya juga sempat menetaskan telur puyuh untuk memulai beternak tapi setelah umur 2 minggu saya jual karena mendapatkan panggilan bekerja. Ternyata anak burung puyuh juga ditemukan kakinya lumpuh saat menetas. Ayam dan puyuh ditemukan lumpuh saat menetas.
Pada tahun 2014 saya kembali lagi mau beternak puyuh. Harga telur burung puyuh sangat menjanjikan tidak seperti pada awal tahun 2000, harga telur jatuh karena kebanyakan peternak puyuh. Peternak puyuh banyak bangkrut pada tahun 2003 akibat serangan wabah flu burung yang sangat dasyat. Saya memulai lagi beternak puyuh dengan menetaskan telur untuk dijadikan bibit.
Anak puyuh menetas dalam persentase yg cukup baik yaitu sekitar 90%, tetapi sekitar 20% anak puyuh memgalami lumpuh, ada yang satu kaki lumpuh, dan ada juga yang kedua kakinya lumpuh. Anak puyuh yang menetasnya lumpuh ini, biasanya hanya bertahan 3 hari hidupnya karena mati diinjak-injak temannya dan kesulitan mencari makan dan minum dan akhirnya mati.
Pada penetasan telur burung puyuh, thermostat saya set pada suhu antar 37- 37,5 derajat celsius. Suhu tersebut saya peroleh dari artikel di google. Tetapi untuk penetasan berikutnya saya tidak ingin lagi mendapatkan anak puyuh yang menetas lumpuh. Dengan cara coba-coba saya menaikkan suhu penetasan satu derajat yaitu diset antara 37,5-38,5 derajat celcius. Ternyata percobaan saya berhasil, anak puyuh yang menetas berikutnya tidak ada lagi yang lumpuh. Ternyata kesimpulannya penyebab anak puyuh menetas lumpuh akibat suhu mesin tetas kurang panas.
Mungkin saja teman-teman sudah setting thermostat pada suhu 38,5 drajat tapi masih ada anak puyuh yang menetas lumpuh. Hal ini bisa kemungkinan pengukuran suhu pada thermometer tidak akurat. Terutama jika kita menggunakan thermostat digital, pengukuran suhu rata-rata akan terukur lebih tinggi dari suhu yang sebenarnya. Jika suhu sebenarnya 37 drajat maka suhu yang tampil pada thermostat digital 38 drajat bahkan ada yang lebih 2 atau 3 drajat lebih tinggi. Jadi kita tertipu dengan penunjukkan suhunya. Jadi jika teman-teman menggunakan thermostat digital, cek dulu ke akuratan pengukuran suhu.
Thermostat digital perlu dikalibrasi, untuk mengkalibrasi sebuah thermostat digital perlu alat pembanding berupa thermometer yang sudah diketahui keakuratan pengukurannya. Thermometet kayu mrek GEA bisa dijadikan patokan, karena thermometer kayu mrek GEA sudah cukup terbukti keakuratannya saat mengukur suhu ruangan. Untuk mengetahui cara kalibrasi pada thermostat digital bisa membaca artikel saya yang berjudul Cara Kalibrasi Thermostat Digital.
Thermostat digital type W2028 xinghe, dan Thermostat Digital W1209 bisa dikalibrasi pada menu P4, cukup tekan lama pada tombol menu, lalu dengan menggunakan tombol panah atas dan bawah cari menu P4, atur nilai minus jika pengukuran suhu lebih tinggi dari nilai pada thermometer patokan, demikian jika sebaliknya. Sedangkan Thermostat Digital Type w3001 tidak ada menu kalibrasi.
Selain itu pengukuran thermometer kayu kadang-kadang ada juga yang tidak akurat, biasanya pengukuran keakurantan +/- 1 derajat celcius, untuk mengakalinya kita cukup menaikkan atau menurunkan suhu sekitar 1 derajat saja. Misal suhu sebenarnya 38,5 drajat, cukup menambah 1 drajat menjadi 39,5 drajat celcius.
Posisi telur di rak juga mempengaruhi, suhu pinggir dinding biasanya lebih dingin daripada suhu bagian tengah rak. Jadi pada saat pembalikkan telur sebaiknya posisi telur selalu ditukar posisi, yang tengah dipindahkan ke pinggir, demikian juga sebaliknya. Dengan cara tukar posisi saat pembalikkan telur maka semua telur akan mendapatkan suhu sama rata sehingga pembentukkan embrio akan menjadi sempurna.
Demikianlah jika teman-teman menemukan penetasan telur ayam ataupun puyuh yang menetas kakinya lumpuh atau ngesot. Artinya suhunya kurang panas, dan memindahkan posisi telut saat telur dibalik. Nantikan artikel saya selanjutnya, terimakasih.
Melihat saya menetaskan telur bebek dengan cukup berhasil, dilihat oleh paman dan dia mencoba untuk menitipkan 20 butir telur ayam kampungnya bersama eraman telur bebek yang saya eramkan. Tetapi apa hasilnya, telur ayam hanya menetas 10 ekor dari 20 butir dan 2 ekor dari yang menetas kakinya lumpuh atau ngesot. Padahal selama menetaskan telur bebek tidak ditemukan kaki bebek yang ngesot ya? Saya pikir dalam hati.
Doq baru Menetas
Pada awal tahun 2000 usaha ternak puyuh melejit di Indonesia. Di penjuruh pelosok kampung sangat mudah ditemukan peternak puyuh. Saya juga sempat menetaskan telur puyuh untuk memulai beternak tapi setelah umur 2 minggu saya jual karena mendapatkan panggilan bekerja. Ternyata anak burung puyuh juga ditemukan kakinya lumpuh saat menetas. Ayam dan puyuh ditemukan lumpuh saat menetas.
Pada tahun 2014 saya kembali lagi mau beternak puyuh. Harga telur burung puyuh sangat menjanjikan tidak seperti pada awal tahun 2000, harga telur jatuh karena kebanyakan peternak puyuh. Peternak puyuh banyak bangkrut pada tahun 2003 akibat serangan wabah flu burung yang sangat dasyat. Saya memulai lagi beternak puyuh dengan menetaskan telur untuk dijadikan bibit.
Anak puyuh menetas dalam persentase yg cukup baik yaitu sekitar 90%, tetapi sekitar 20% anak puyuh memgalami lumpuh, ada yang satu kaki lumpuh, dan ada juga yang kedua kakinya lumpuh. Anak puyuh yang menetasnya lumpuh ini, biasanya hanya bertahan 3 hari hidupnya karena mati diinjak-injak temannya dan kesulitan mencari makan dan minum dan akhirnya mati.
Pada penetasan telur burung puyuh, thermostat saya set pada suhu antar 37- 37,5 derajat celsius. Suhu tersebut saya peroleh dari artikel di google. Tetapi untuk penetasan berikutnya saya tidak ingin lagi mendapatkan anak puyuh yang menetas lumpuh. Dengan cara coba-coba saya menaikkan suhu penetasan satu derajat yaitu diset antara 37,5-38,5 derajat celcius. Ternyata percobaan saya berhasil, anak puyuh yang menetas berikutnya tidak ada lagi yang lumpuh. Ternyata kesimpulannya penyebab anak puyuh menetas lumpuh akibat suhu mesin tetas kurang panas.
Berbagai Bentuk Thermostat Digital
Mungkin saja teman-teman sudah setting thermostat pada suhu 38,5 drajat tapi masih ada anak puyuh yang menetas lumpuh. Hal ini bisa kemungkinan pengukuran suhu pada thermometer tidak akurat. Terutama jika kita menggunakan thermostat digital, pengukuran suhu rata-rata akan terukur lebih tinggi dari suhu yang sebenarnya. Jika suhu sebenarnya 37 drajat maka suhu yang tampil pada thermostat digital 38 drajat bahkan ada yang lebih 2 atau 3 drajat lebih tinggi. Jadi kita tertipu dengan penunjukkan suhunya. Jadi jika teman-teman menggunakan thermostat digital, cek dulu ke akuratan pengukuran suhu.
Thermostat digital perlu dikalibrasi, untuk mengkalibrasi sebuah thermostat digital perlu alat pembanding berupa thermometer yang sudah diketahui keakuratan pengukurannya. Thermometet kayu mrek GEA bisa dijadikan patokan, karena thermometer kayu mrek GEA sudah cukup terbukti keakuratannya saat mengukur suhu ruangan. Untuk mengetahui cara kalibrasi pada thermostat digital bisa membaca artikel saya yang berjudul Cara Kalibrasi Thermostat Digital.
Kalibrasi Thermostat Digital
Thermostat digital type W2028 xinghe, dan Thermostat Digital W1209 bisa dikalibrasi pada menu P4, cukup tekan lama pada tombol menu, lalu dengan menggunakan tombol panah atas dan bawah cari menu P4, atur nilai minus jika pengukuran suhu lebih tinggi dari nilai pada thermometer patokan, demikian jika sebaliknya. Sedangkan Thermostat Digital Type w3001 tidak ada menu kalibrasi.
Selain itu pengukuran thermometer kayu kadang-kadang ada juga yang tidak akurat, biasanya pengukuran keakurantan +/- 1 derajat celcius, untuk mengakalinya kita cukup menaikkan atau menurunkan suhu sekitar 1 derajat saja. Misal suhu sebenarnya 38,5 drajat, cukup menambah 1 drajat menjadi 39,5 drajat celcius.
Posisi telur di rak juga mempengaruhi, suhu pinggir dinding biasanya lebih dingin daripada suhu bagian tengah rak. Jadi pada saat pembalikkan telur sebaiknya posisi telur selalu ditukar posisi, yang tengah dipindahkan ke pinggir, demikian juga sebaliknya. Dengan cara tukar posisi saat pembalikkan telur maka semua telur akan mendapatkan suhu sama rata sehingga pembentukkan embrio akan menjadi sempurna.
Demikianlah jika teman-teman menemukan penetasan telur ayam ataupun puyuh yang menetas kakinya lumpuh atau ngesot. Artinya suhunya kurang panas, dan memindahkan posisi telut saat telur dibalik. Nantikan artikel saya selanjutnya, terimakasih.