Kandang ternak, baik itu ternak sapi, kambing, maupun unggas perlu dicuci hamakan
atau disterilkan atau dengan istilah didesinfektan. Tujuan cuci hama kandang yaitu bertujuan untuk membasmi bibit penyakit dengan membunuh kuman, bakteri, dan virus bibit penyakit yang ada di dalam kandang. Disini kita akan membicarakan mencuci hama untuk kandang burung puyuh petelur. Ada beberapa metode yang bisa kita lakukan untuk mensterilkan kandang yaitu sebagai berikut.
Melakukan Pengasapan Kandang
Pada zaman nenek kita dahulu tentunya kita masih ingat cara mereka menjaga kesehatan ternaknya. Mereka tidak menggunakan zat kimia untuk mensterilkan kandang. Mereka cukup melakukan pengasapan disekitar kandang pada waktu sore atau malam hari dengan menggunakan sabut kelapa ataupun kayu bakar. Dengan metode pengasapan ini, asap dari hasil pembakaran mampu untuk membunuh bibit penyakit yang ada di kandang ternak.
Tetapi kelemahan metode ini hanya bisa diterapkan di desa yang masih banyak kayu bakar. Selain itu asapnya bisa mengganggu pernapasan hewan ternak juga manusia yang ada disekitarnya. Asap membuat mata menjadi sangat perih.
Menurut pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Puyuh petelur jika terserang penyakit produksinya akan jatuh, berbahaya lagi jika penyakit yang disebabkan oleh virus ND atau tetelo dan virus H5N1 atau yang lebih dikenal dengan vitus flu burung. Jika kedua virus ini menyerang burung puyuh maka bukan lagi telurnya yang merosot tetapi semua burung akan mati semua tidak mensisakan satu ekorpun.
Maka untuk mencegah kematian masal yang diakibatkan oleh virus tersebut, burung puyuh petelur harus divaksin dengan anti virus yang sesuai. Begitu juga kandang harus disemprot dengan zat desinfektan jika sewaktu-waktu virus masuk ke kandang puyuh petelur dapat segera dibunuh.
Menyemprot Kandang Menggunakan Zat Desinfektan
Mencuci hama atau mensterilkan kandang dengan menyemprotkan bahan kimia berupa formalin, antisep ataupun cairan desinfektan mrek lainnya. Tetapi untuk penggunaan formalin hanya dibolehkan untuk kandang yang belum diisi unggas atau sewaktu setelah kandang dalam keadaan kosong setelah penjualan unggas berupa ayam, bebek, ataupun puyuh. Hal ini dikarenakan formalin sifatnya sangat keras dan bersifat toxin, petugas yang melakukan penyemprotan harus menggunakan masker yang berkwalitas standar dan setelah penyemprotan, petugas diwajibkan minum susu setelah menyemprot kandang
Penggunaan zat desinfektan yang khusus untuk peternakan harganya lumayan mahal jika ditinjau dari penggunaannya yang sangat rutin. Kandang harus disemprot dengan desinfektan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Maka dengan demikian penggunaan desinfektan perlu ada altetnatif lainnya yang jauh lebih murah.
Menyemprotkan Busa Air Sabun Sisa Mencuci dan Air Kapur
Pada tahun 2013 Penyuluh pertanian dan perikanan kabupaten Madiun yang diberitakan media online surabaya.tribunnews.com memberikan altetnatif bahan desinfektan berupa busa air sabun dan air kapur bisa dipakai untuk menyemprot kandang hewan dengan rutin setiap 2 hari sekali untuk mengatasi penyebaran virus flu burung. Air sabun bekas mencuci dan air kapur menurutnya sangat efektif untuk membunuh cikal bakal virus flu burung.
Menarok Air Cuka di Setiap Pojok Kandang
Metode ini mungkin seperti mitos, yaitu dengan cara menempatkan beberapa botol air cuka dapur disetiap pojok kandang. Botol air cuka dapur dibiarkan menguap dengan membuka sedikit penutupnya dengan memotong penutup dengan pisau. Mungkin dengan uap dari air cuka ini yang mampu membunuh bibit-bibit penyakit berupa bakteri dan virus yang masuk ke kandang unggas atau puyuh petelur.
Menyemprot Kandang Memggunakan Larutan Pemutih Pakaian
Pada tahun 2016 dokter hewan drh. Moch. Indro Cahyono mengeluarkan hasil penelitiannya yang ditolak pemerintah karena dianggap penelitiannya tidak ilmiah.
Hasil penelitiannya yaitu virus flu burung dan semua virus penyakit pada unggas mampu dibunuh dengan konsentrasi 0,5% klorin, dan mampu membunuh berbagai jenis virus termasuk virus flu burung yang beramplop dalam waktu hanya 5 menit setelah dilakukan penyemprotan.
Mungkin karena sakit hati hasil penelitiannya dianggap tidak ilmiah oleh pemerintah, maka drh. Moch Indro Cahyono melalui channel youtubenya menyebarkan berita hasil penelitian ini ke para peternak unggas di Indonesia. Untuk memudahkan penerapan dilapangan dan kandungan klorin mudah dipahami dan mudah didapat oleh peternak. Beliau menyarankan penggunaan zat pemutih pakaian mrek BAYCLIN. Didalam zat pemutih pakaian yang bermrek bayclin terdapat sekitar 5% klorin. Maka untuk mendapatkan campuran konsentrasi 0,5 % cukup mencampurkan perbandingan 1 liter bayclin dengan 9 liter air.
Hasil campuran kemudian disemprotkan secara merata dan kepada unggasnya langsung, karena hasil campuran ini tidak berbahaya bagi unggas yang berada di dalam kandang. Tetapi sebelum penyemprotan untuk menyingkirkan wadah pakan dan minuman supaya tidak tercemar oleh zat klorin yang terkandung di dalam bayclin.
Untuk mencegah virus yang masuk ke kandang lakukan penyemprotan sebanyak dua kali dalam seminggu. Jika didalam kandang sudah ada unggas yang sudah terjangkit virus maka lakukan penyemprotan sebanyak 1-2 kali dalam sehari untuk mencegah penyebaran virus. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk memusnakan unggas yang terjangkit atau mengkarantina. Menurutnya metode ini sudah diterapkan pada peternakan itik di jawa yang terjangkit virus flu burung, dan hasilnya kematian masal sudah dapat diatasi pada hari ketiga.
Kesimpulan
Dari beberapa metode diatas saya memilih untuk menyemprot kandang puyuh petelur dengan menggunakan zat pemutih pakaian mrek bayclin. Pilihan ini saya ambil karena bayclin harganya murah yaitu hanya 13rb perliternya. Selain itu penerapan sudah teruji yang dilakukan sendiri oleh drh. Moch. Indro Cahyono. Dengan melakukan penyemprotan kandang puyuh petelur rutin sebanyak dua kali seminggu, puyuh peliharaan saya sehat dan bertelurnya cukup stabil.
Sebagai catatan, lakukan penyemprotan pada saat siang atau sore hari yang panas. Jangan melakukan penyemprotan saat cuaca lagi dingin, supaya hewan ternak kita tidak kedinginan. Jika pada saat panas terik, hewan ternak akan merasa nyaman dan bulunya cepat kering.
Kita sebagai sesama peternak harus berterimakasih kepada bapak drh. Moch. Indro Cahyono yang telah relah menyebarkan hasil penelitiannya kepada para peternak unggas terutama peternak puyuh di Indonesia, sehingga peternak bisa menghindari penyakit yang menyebabkan kematian masal unggas berupa virus flu burung.
Menurut para peneliti virus, bahwa virus flu burung selalu berubah atau bermutasi sehingga untuk melakukan pencegahan dengan metode divaksin akan terjadi kegagalan karena vaksin yang diberikan tidak sesuai dengan virus yang ada di lapangan atau dipeternakan. Jadi pemberian vaksin flu burung hanya akan sia-sia jika anti virus yang diberikan tidak sama dengan virus yang akan kita cegah.
Tetapi menjaga kebersihan kandang serta lingkungan kandang dan selalu membersihkan tempat pakan dan minuman minimal satu minggu sekali wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan hewan ternak kita. Terimakasih teman-teman sudah mengunjungi dan membaca artikel pendek di blog saya ya.
atau disterilkan atau dengan istilah didesinfektan. Tujuan cuci hama kandang yaitu bertujuan untuk membasmi bibit penyakit dengan membunuh kuman, bakteri, dan virus bibit penyakit yang ada di dalam kandang. Disini kita akan membicarakan mencuci hama untuk kandang burung puyuh petelur. Ada beberapa metode yang bisa kita lakukan untuk mensterilkan kandang yaitu sebagai berikut.
Melakukan Pengasapan Kandang
Pada zaman nenek kita dahulu tentunya kita masih ingat cara mereka menjaga kesehatan ternaknya. Mereka tidak menggunakan zat kimia untuk mensterilkan kandang. Mereka cukup melakukan pengasapan disekitar kandang pada waktu sore atau malam hari dengan menggunakan sabut kelapa ataupun kayu bakar. Dengan metode pengasapan ini, asap dari hasil pembakaran mampu untuk membunuh bibit penyakit yang ada di kandang ternak.
Kandang dan Burung Puyuh harus Disterilisasi
Menurut pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Puyuh petelur jika terserang penyakit produksinya akan jatuh, berbahaya lagi jika penyakit yang disebabkan oleh virus ND atau tetelo dan virus H5N1 atau yang lebih dikenal dengan vitus flu burung. Jika kedua virus ini menyerang burung puyuh maka bukan lagi telurnya yang merosot tetapi semua burung akan mati semua tidak mensisakan satu ekorpun.
Maka untuk mencegah kematian masal yang diakibatkan oleh virus tersebut, burung puyuh petelur harus divaksin dengan anti virus yang sesuai. Begitu juga kandang harus disemprot dengan zat desinfektan jika sewaktu-waktu virus masuk ke kandang puyuh petelur dapat segera dibunuh.
Menyemprot Kandang Menggunakan Zat Desinfektan
Mencuci hama atau mensterilkan kandang dengan menyemprotkan bahan kimia berupa formalin, antisep ataupun cairan desinfektan mrek lainnya. Tetapi untuk penggunaan formalin hanya dibolehkan untuk kandang yang belum diisi unggas atau sewaktu setelah kandang dalam keadaan kosong setelah penjualan unggas berupa ayam, bebek, ataupun puyuh. Hal ini dikarenakan formalin sifatnya sangat keras dan bersifat toxin, petugas yang melakukan penyemprotan harus menggunakan masker yang berkwalitas standar dan setelah penyemprotan, petugas diwajibkan minum susu setelah menyemprot kandang
Penggunaan zat desinfektan yang khusus untuk peternakan harganya lumayan mahal jika ditinjau dari penggunaannya yang sangat rutin. Kandang harus disemprot dengan desinfektan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Maka dengan demikian penggunaan desinfektan perlu ada altetnatif lainnya yang jauh lebih murah.
Menyemprotkan Busa Air Sabun Sisa Mencuci dan Air Kapur
Pada tahun 2013 Penyuluh pertanian dan perikanan kabupaten Madiun yang diberitakan media online surabaya.tribunnews.com memberikan altetnatif bahan desinfektan berupa busa air sabun dan air kapur bisa dipakai untuk menyemprot kandang hewan dengan rutin setiap 2 hari sekali untuk mengatasi penyebaran virus flu burung. Air sabun bekas mencuci dan air kapur menurutnya sangat efektif untuk membunuh cikal bakal virus flu burung.
Menarok Air Cuka di Setiap Pojok Kandang
Metode ini mungkin seperti mitos, yaitu dengan cara menempatkan beberapa botol air cuka dapur disetiap pojok kandang. Botol air cuka dapur dibiarkan menguap dengan membuka sedikit penutupnya dengan memotong penutup dengan pisau. Mungkin dengan uap dari air cuka ini yang mampu membunuh bibit-bibit penyakit berupa bakteri dan virus yang masuk ke kandang unggas atau puyuh petelur.
Menyemprot Kandang Memggunakan Larutan Pemutih Pakaian
Pada tahun 2016 dokter hewan drh. Moch. Indro Cahyono mengeluarkan hasil penelitiannya yang ditolak pemerintah karena dianggap penelitiannya tidak ilmiah.
Hasil penelitiannya yaitu virus flu burung dan semua virus penyakit pada unggas mampu dibunuh dengan konsentrasi 0,5% klorin, dan mampu membunuh berbagai jenis virus termasuk virus flu burung yang beramplop dalam waktu hanya 5 menit setelah dilakukan penyemprotan.
Solusi Penyakit Virus pada Unggas
Hasil campuran kemudian disemprotkan secara merata dan kepada unggasnya langsung, karena hasil campuran ini tidak berbahaya bagi unggas yang berada di dalam kandang. Tetapi sebelum penyemprotan untuk menyingkirkan wadah pakan dan minuman supaya tidak tercemar oleh zat klorin yang terkandung di dalam bayclin.
Untuk mencegah virus yang masuk ke kandang lakukan penyemprotan sebanyak dua kali dalam seminggu. Jika didalam kandang sudah ada unggas yang sudah terjangkit virus maka lakukan penyemprotan sebanyak 1-2 kali dalam sehari untuk mencegah penyebaran virus. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk memusnakan unggas yang terjangkit atau mengkarantina. Menurutnya metode ini sudah diterapkan pada peternakan itik di jawa yang terjangkit virus flu burung, dan hasilnya kematian masal sudah dapat diatasi pada hari ketiga.
Bayclin dan Alat Semprot
Kesimpulan
Dari beberapa metode diatas saya memilih untuk menyemprot kandang puyuh petelur dengan menggunakan zat pemutih pakaian mrek bayclin. Pilihan ini saya ambil karena bayclin harganya murah yaitu hanya 13rb perliternya. Selain itu penerapan sudah teruji yang dilakukan sendiri oleh drh. Moch. Indro Cahyono. Dengan melakukan penyemprotan kandang puyuh petelur rutin sebanyak dua kali seminggu, puyuh peliharaan saya sehat dan bertelurnya cukup stabil.
Sebagai catatan, lakukan penyemprotan pada saat siang atau sore hari yang panas. Jangan melakukan penyemprotan saat cuaca lagi dingin, supaya hewan ternak kita tidak kedinginan. Jika pada saat panas terik, hewan ternak akan merasa nyaman dan bulunya cepat kering.
Kita sebagai sesama peternak harus berterimakasih kepada bapak drh. Moch. Indro Cahyono yang telah relah menyebarkan hasil penelitiannya kepada para peternak unggas terutama peternak puyuh di Indonesia, sehingga peternak bisa menghindari penyakit yang menyebabkan kematian masal unggas berupa virus flu burung.
Menurut para peneliti virus, bahwa virus flu burung selalu berubah atau bermutasi sehingga untuk melakukan pencegahan dengan metode divaksin akan terjadi kegagalan karena vaksin yang diberikan tidak sesuai dengan virus yang ada di lapangan atau dipeternakan. Jadi pemberian vaksin flu burung hanya akan sia-sia jika anti virus yang diberikan tidak sama dengan virus yang akan kita cegah.
Tetapi menjaga kebersihan kandang serta lingkungan kandang dan selalu membersihkan tempat pakan dan minuman minimal satu minggu sekali wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan hewan ternak kita. Terimakasih teman-teman sudah mengunjungi dan membaca artikel pendek di blog saya ya.