Pengenalan Komponen Elektronik

Kini, peralatan elekronik sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai aktivitas manusia yang tadinya sulit atau tidak mungkin dilakukan, kini menjadi mudah oleh adanya perangkat elektronik. Bayangkan saja seandainya dunia ini tidak ada listrik, betapa susahnya kehidupan kita. Kini, berbagai inovasi yang berbasis elektronik telah banyak ditemukan dan dikembangkan. Mulai dari radio, mesin hitung sederhana, hingga komputer yang canggih. 

Namun, pada dasarnya perangkat-perangkat elektronik canggih tersebut tidak lepas dan komponeri-komponen dasar sebagai penyusunnya. Meskipun yang akan dibahas dalam buku ini hanyalah perangkat elektronik sederhana, tetapi kita juga perlu mengenal dan memahami komponen-komponen dasarnya, yang meliputi resistor, kapasitor, induktor, dioda, transistor, dan IC.


1. Resistor (R)

Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu penghantar. Resistor hampir selalu digunakan pada setiap rangkaian elektronik. Berdasarkan sifatnya, terdapat dua jenis resistor, yaitu resistor tetap (disebut resistor saja) dan resistor variabel (VR). Satuan dan resistansi resistor adalah ohm (Ω).

Simbol Resistor dan Kode Warna

Pembacaan nilai resistor dilakukan berdasarkan warna pita yang melekat pada komponen. Setiap warna pada resistor mewakili suatu angka tertentu. Untuk lebih jelas cara membaca nilai resistor bisa kunjungi artikel berjudul Cara Membaca NilaiResistor dari Kode Warna.


2. Kapasitor (C)

Kapasitor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Satuan dan kapasitansi kapasitor adalah Farad (F). Ada dua jenis kapasitor, yaltu polar dan nonpolar. Pada kapasitor polar, harus diperhatikan tanda kutub positif (+) dan negatif (-) dalam pemasangannya. Kapasitor pun ada yang nilainya tetap dan ada yang berubah-ubah. Kapasitor yang nilainya dapat diubah dinamakan kapasitor variabel (VC/Varco).
Jenis kapasitor antara lain, kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elko), dan kapasitor tantalum.

Simbol Berbagai Jenis Kapasitor

Kapasitor keramik umumnya memiliki nilai kapasitansi rendah (pikofarad hingga nanofarad), sedangkan elko umumnya berkapasitas cukup besar (hingga ribuan mikrofarad). Cara membaca nilai sebuah kapasitor bias kunjungi artikel berjudul Cara Membaca Nilai Kapasitas Sebuah Kapasitor.


3. Induktor ( L)

Induktor merupakan komponen elektronik yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk arus. Bentuk induktor berupa lilitan kawat dengan ukuran dan jumlah lilitan tertentu. Induktor juga biasa digunakan untuk menerima atau memancarkan gelombang  elektromagnetik pada sistem frekuensi radio karena di sekitar induktor akan terbentuk induksi medan magnetik. Satuan dan induktansi induktor adaah Henry (H).

Simbol Induktor


4. Dioda

Dioda merupakan komponen elektronik yang terdiri dan sambungan dua semikonduktor jenis N dan P. Fungsi dari kornponen ini untuk menyearahkan arus listrik. Arus listrik hanya akan mengalir dari anoda ke katoda. Apabila diberi tegangan maju maka anus akan diteruskan, tetapi apabila diberi tegangan mundur, arus akan dihambat.

Simbol Dioda

Agar memudahkan memahami penggunaan dioda, perhatikanIah rangkaian ini.

Sifat Dioda dalam Rangkaian Listrik

Arus hanya akan mengalir dari anoda ke katoda.


5. Transistor

Transistor termasuk golongan komponen aktif elektronik karena unjuk kerjanya bersifat dinamis dan berubah terhadap kondisi-kondisi yang melingkupinya. Transistor merupakan komponen semikonduktor yang biasa digunakan untuk keperluan penguatan arus dan penyaklaran (switching). Ada dua jenis transistor, yakni NPN dan PNP.

Simbol Transistor

Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu kolektor (C), basis (B), dan emiter (E). Basis merupakan kaki yang berfungsi untuk mengendalikan aliran arus yang melalui emiter dan kolektor. Nama kaki sebuah transistor tidak tertulis di body transistor tersebut tapi bisa dicari atau kita bisa menemukannya dengan membaca artikel ini.

Transistor NPN akan aktif apabila pada basis diberi arus maju, sedangkan transistor PNP akan aktif apabila diberi arus mundur. Besarnya penguatan arus yang mengalir pada transistor ditentukan oleh koefisien penguatan (β). misalnya, pada transistor NPN berlaku:

Karakteristik Sebuah Transistor


Transistor bisa mengalami kerusakan akibat tegangan dan arus berlebih, cara mengujinya bisa dilakukan dengan menggunakan multitester, berikut ini caranya silahkan Klik Disini.


6. IC

Integrated Circuit (IC) merupakan komponen semikonduktor yang didalamnya dapat memuat ratusan atau ribuan komponen dasar elektronik. 

Komponenkomponen yang ada di dalam IC membentuk suatu subsistem terintegrasi yang bekerja untuk suatu keperluan tertentu. Setiap jenis IC didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian internal yang beragam.

Bentuk IC dan PIN

Untuk mengetahui isi dan Iingkungan kerja IC maka perlu dibaca datasheet yang diterbitkan oleh masing-masing produsennya. Intregated Circuit (IC) diproduksi dengan berbagai kemasan dengan jumlah pin (kaki) yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Salah satu contohnya, kemasan DIP (dual in line) yang umum digunakan. Untuk memudahkan pemasangan dan menghindari kerusakan saat pemasangan, dianjurkan untuk menggunakan soket apabila membuat rangkaian dengan mnggunakan IC.
Contoh kemasan IC


7. Transformator

Transformator atau trafo biasa digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan AC dengan metode induksi. Trafo paling umum digunakan sebagai adaptor, yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan DC rendah dari tegangan AC 220 V. 

Keluaran dari trafo masih berupa tegangan AC sehinggga untuk menghasilkan tegangan DC diperlukan dioda sebagai penyearah dan kapasitor sebagai perata tegangan. Contoh rangkaian dasar adaptor sederhana sebagai berikut.

Skema Adaftor Sederhana dengan Sebuah IC Regulator Tegangan Output

Apabila menginginkan tegangan keluaran 5 V DC (misalnya untuk keperluan IC TTL ), dapat mengganti

IC 7809 dengan IC 7805. Integrated Circuit regulator tegangan ini juga tersedia untuk tegangan yang lain
(7808, 7812).


8. Tranducer

Tranducer adalah komponen yang bertugas untuk mengubah besaran nonelektris menjadi besaran elektris atau sebaliknya. Yang termasuk dalam kelompok tranducer, misalnya sensor dan aktuator.

Sensor berfungsi untuk mengubah besaran nonelektris menjadi besaran elektris, misalnya:
- sensor suhu - mengubah besaran suhu (fisika) ke tegangan (elektris),
- sensor cahaya — mengubah besaran cahaya (fisika) ke resistansi (fisika, elektris), dan
sensor tekanan.

Dalam menggunakan sensor, kadang perlu menambahkan suatu rangkaian tambahan yang berfungsi sebagai sinyal kondisioner. Rangkaian ini bertugas untuk memberikan antar-muka yang sesuai antara perilaku sensor dengan sistem pengendali yang terhubung. Hal ini mengingat tidak semua sensor memiliki tanggapan yang linear dan kadang bekerja pada daerah operasi tertentu.

Berbeda dengan sensor, aktuator justru berfungsi sebaliknya. Aktuator berfungsi untuk mengubah besaran elektris menjadi besaran lain, misalnya speaker, motor dan LED.

Postingan terkait: