Perbedaan Trafo Inti Besi dan Trafo Inti Ferit

Pada umumnya ada tiga jenis trafo berdasarkan intinya yaitu trafo inti besi, trafo inti ferit, dan trafo inti udara. Tetapi yang paling banyak kita kenal hanya dua jenis saja yaitu trafo inti besi dan trafo inti ferit. Maka pada artikel ini kita cukup membahas perbedaan trafo inti besi dan inti ferit saja.

Perbedaan ukuran Trafo Inti Besi dan Trafo Inti Ferit dengan Watt Sama Besar

Dalam penggunaannya trafo inti besi dan trafo inti ferit sama-sama berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.  Tetap perbedaannya pada frekuensi tegangan yang digunakan oleh kedua jenis trafo tersebut. Trafo inti besi bekerja pada frekuensi rendah 50 – 60 HZ, sedangkan trafo inti ferit bekerja pada frekuensi tinggi  30-50 kHz.


Trafo Inti Besi

Trafo jenis ini merupakan trafo yang paling populer dan paling diminati hingga saat ini. Inti dari trafo ini merupakan susunan lembaran-lembaran dari besi lunak yang disatukan menjadi satu. Hampir seluruh trafo yang dipergunakan di gardu listrik menggunakan jenis trafo ini.  Frekuensi kerja trafo bekerja pada 50-60 Hz.

Kelebihan lain dan trafo adalah tidak memerlukan banyak komponen pendukung seperti halnya dengan komponen pada SMPS. Umumnya komponen yang diperlukan sangat sederhana, murah. Namun trafo umumnya lebih berat pada daya besar karena menggunakan material besi yang sangat berat dan besar.

Pada penggunaan sebagai power supply  trafo inti besi tidak memerlukan banyak komponen pendukung yang rumit dan mahal seperti pada SMPS. Power supply dari trafo inti besi disebut power supply konvensional, tegangan AC lebih dahulu diturunkan melalui sebuah transformator step down lalu keluaran trafo disearahkan dengan dioda dan diratakan dengan kapasitor elektrolit (elco). Sering sekali kita mendengar istilah “power supply” pada bidang elektronik.

Power supply linier ini masih menonjol untuk kebutuhan daya sedang dan merupakan jenis catu daya konvensional. Prinsip power supply jenis ini masih menerapkan mode pengubahan tegangan ac ke dc menggunakan  transformator step-down sebagai komponen utama penurunan tegangan.


Trafo Inti Ferit

Trafo jenis ini menggunakan material inti berupa serbuk yang terdiri dan campuran Zinc, Besi, Mangan, serta berbagai campuran dengan komposisi yang telah menjadi rahasia pabrik peraciknya dan kemudian dinamakan Ferit.

Jenis trafo ini bekerja dengan cara merubah arus listrik menjadi medan elektromagnetik dengan frekuensi tinggi untuk kemudian dirubah kembali menjadi arus listrik melalui rangkaian elektronik menjadi arus listrik dengan frekuensi yang dapat dipergunakan oleh peralatan elektronik.

Sebuah SMPS untuk Power Audio Amflifier

Trafo jenis ini banyak digunakan sebagai power supply , salah satu jenis Power supply yang lazim digunakan untuk Televisi  atau DVD player, yakni jenis power supply SMPS. Dinamakan Switch Mode Power Supply (SMPS) karena sistem kerjanya menggunakan metode switching (pensaklaran) yaitu menghidup matikan tegangan yang masuk ke dalam trafo dengan peralatan/komponen elektronik dengan frekuensi tertentu. Selain itu penggunaannya pada trafo flyback tv, power  inverter, dan lain-lain.

Disini cukup kita bahas penggunaannya trafo inti ferit sebagai SMPS. Kelebihan dari SMPS yaitu kemampuan power supply bekerja dengan rentang tegangan masukan yang lebar. Pada beberapa jenis smps, mampu bekerja pada tegangan masukan antara 90 s/d 265V dengan output yang sama dan stabil. Karena kelebihan tersebut, smps menjadi auto-voltage regulator atau wide range input regulated power supply (secara Mudahnya Disebut AC-matic).


Kekurangan dan Kelebihan Trafo Inti Ferit dari Trafo Inti Besi

Jika kita mau membandingkan kelebihan dan kekurangan antara trafo Inti Ferit dan Inti besi, maka kita tinjau penggunaan kedua trafo tersebut. Secara umum keduanya berfungsi sebagai power supply. Maka kekurangan dan kelebihannya dilihat pada fungsinya tersebut  yaitu :

Kekurangan Trafo Inti ferit
  •  Lebih kompleks dan sulit dirancang dibandirig power suppy trafo inti besi
  • SMPS mempunyai ripple output yang besar..
  • Noise yang disebabkan oleh frekuensi tinggi cukup besar
  • Dapat menimbulkan distorsi harmonik yang cukup mengganggu.


Kelebihan Trafo Inti Ferit
  • Berituk dan ukuran power switching lebih kecil dan ringan
  • Bisa dibuat auto voltage regulator, dengan output tegangan yang stabil
  • Effisinsi mampu mencapai 95%
  • Drop voltase pembebanan lebih kecil.
  • Panas lebih kecil

Adapun kekurangan dan kelebihan untuk trafo inti besi adalah kebalikan dari kekurangan dan kelebihan dari trafo inti ferit diatas. Walaupun demikian, kelebihan dan kekurangan trafo inti besi dan trafo inti ferit  tidak dapat dibandingkan begitu saja. Saat ini trafo inti besi  masih merupakan pilihan pada gardu maupun pembangkit listrik di seluruh dunia. Pemilihan demikian bukan tidak ada tujuan dan pertimbangannya.



Postingan terkait: