Penjelasan pada artikel ini hanya menerangkan Sistem Rangkaian CRT pada Tv. Untuk penjelasan cara memperbaiki kerusakannya bisa mengunjungi artikel saya yang satu ini.
Rangkaian Input RGB
Rangkaian Input RGB
Rangkaian
input CRT (RGB) merupakan akhir perjalanan sinyal gambar pada pesawat televisi. Setelah
diubah oleh CRT, sinyal gambar akan menjadi gambar yang bergerak pada layar
televisi. OSD akan menjadi menu tampilan yang digunakan sebagai penunjuk proses
yang dikerjakan oleh IC Program. Umpamanya,
jika kita menekan tombol program +, pada layar akan nuncul angka channel 1,
tekan lagi muncul channel 2, dan seterusnya.
Rangkaian RGB pada CRT Tv
Keterangan
gambar adalah sebagai berikut :
- Sinyal input R (red) merupakan sinyal gambar yang menyangkut di dalamnya warna dasar merah. Sinyal input R dari IC Utama melalui sebuah resitor dengan nilai beberapa ratus Ohm diumpankan ke basis transistor penguat sinyal video yang mengandung warna merah.
- Sinyal input G (green) merupakan sinyal gambar yang menyangkut di dalamnya warna dasar hijau. Sinyal input dari IC Utama melalui sebuah resistor dengan nilai beberapa ratus Ohm diumpankan ke basis transistor penguat sinyal video yang mengandung warna hijau.
- Sinyal input B (blue) merupakan sinyal gambar yang menyangkut di dalamnya warna dasar biru. Sinyal input B dari IC Utama melalui sebuah resitor dengan nilai beberapa ratus Ohm diumpankan ke basis transistor penguat sinyal video yang mengandung warna biru.
- Catu daya RGB diperoleh dari FBT (Fly Back Transformator) dengan tegangan sebesar 180 V dc.
- CRT (Catoda Ray Tube), tabung sinar katode yang digunakan untuk mengubah sinyal-sinyal listrik yang terkandung di dalamnya sinyal gambar menjadi gambar bergerak di depan tabung (layar). Heater (pemanas filamen). Tegangan pemanas filamen sekitar 4 V ac—6 V ac berguna untuk memanaskan filamen yang terdapat di katode agar elektron mudah meloncat.
- Catu 30 k V dc. Catu height voltage sebesar 30 k V dc dari FBT dipasangkan di anode CRT. Berguna untuk mempercepat elektron dari katode.
- Tegangan catu 1,5 k V dc sering juga disebut fokus. Tegangan ini dapat diatur dengan memutar potensiometer yang dipasang di badan FBT. Fokus digunakan untuk memfokuskan (mempertajam berkas elektron) di layar CRT
- Tegangan catu 200 V dc. Tegangan ini digunakan untuk mempercepat elektron yang pertama. Tegangan catu 200 V dc sering disebut screen atau G2 atau kisi. Screen dapat diatur dengan memutar potensiometer pada FBT di bawah fokus yang bertuliskan screen.
- Catu 12 V dc digunakan untuk catu driver video sebelum diumpankan ke transistor penguat video.
CRT (Catoda
Ray Tube)
Televisi
konvensional yang masih menggunakan layar kaca (CRT) mungkin beberapa tahun ke
depan sudah ditinggalkan. Namun, sebeum ditinggalkan, ada baiknya kita
mengetahui cara kerja tabung gambar tersebut. Untuk dapat mengerti cara tabung
gambar tersebut bekerja, perhatikanlah skema rangkaian di bawa ini.
Rangkaian CRT
Soket CRT
Pada
dasarnya, CRT yang digunakan pada televisi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu
CRT leher besar pin 9 dan CRT leher kecil pin 7. Leher yang dimaksud pada lensa
adalah istilah yang biasa dipakai para teknisi televisi untuk menyebutkan
bagian belakang televisi tempat pemasangan kumparan pembelok (yoke deflection). Untuk keterangan tentang kedua pin tersebut dapat dibaca di sini.
Walaupun pada
bagian dalam CRT masih ada lapisan lain, seperti kisi shadow mask, disini tidak
dibahas karena tidak akan ada artinya bagi teknisi sebab tidak dapat berbuat
apa pun untuk memperbaikinya.
Aksesori CRT
Aksesori yang
biasa dipasang pada leher CRT adalah kumparan pembelok dan magnet puritas.
Bagian depan CRT dipasang kumparan pembelok atau yoke. Selendang grounding
dipasang di sekeliling badan CRT.
CRT dan
Aksesorinya
Purity magnet
Purity magnet
berguna agar berkas elektron tepat mengenai sasarannya di kisi shadow mask.
Purity magnet tersusun dari purity magnet horizontal dan vertikal serta purity
magnet untuk RGB. Umpamanya, purity magnet merah (red) mengatur agar berkas
elektron merah tepat mengenai hole (lubang merah) pada shadow mask. Begitu juga
untuk purity magnet hijau dan biru, tentunya harus dilakukan pengaturan posisi
yang tepat untuk arah horizontal dan vertikal oleh purity magnet horizontal dan
vertikal.
Kumparan
pembelok (yoke deflection)
Kumparan
pembelok vertikal dan horizontal dipasang pada CRT setelah purity magnet. Kumparan pembelok
vertikal dipasang di atas dan bawah leher CRT, sedangkan kumparan pembelok
horizontal dipasang di kiri dan kanan leher CRT. Kumparan pembelok vertikal
membelokkan berkas elektron ke arah atas dan bawah CRT. Kumparan pembelok
horizontal membelokkan berkas elektron ke arah kiri dan kanan CRT.
Purity Magnet
Kumparan
pendegauss (degaussing coil)
Kumparan
pendegaus sering juga disebut degaussing coil. Kumparan berguna untuk membuang
sifat kemagnetan pada CRT. Kumparan pendegauss hanya bekerja sesaat. Tegangan
bolak-balik yang mengalir pada kumparan menimbulkan sifat kemagnetan setelah
tegangan tersebut ditiadakan lalu sifat kemagnetan tersebut hilang.
Prinsip ini
dimanfaatkan untuk membuang sifat kemagnetan yang terjadi pada CRT akibat
magnet bumi atau pengaruh benda-benda lain yang mempunyai sifat kemagnetan di
sekitar CRT. Pada kumparan pendegauss,
dipasang sebuah termistor yang sering disebut NTC (Negative Temperatur
Coefficient).
Kumparan degauss bekerja berdasarkan teori degauss
Dengan
menggunakan prinsip kerja degaussing, dapat dibuat degaussing untuk membuang
sifat kemagnetan. Bisa juga dengan mernanfaatkan beberapa buah degaussing pada
televisi, lalu dihubungkan seri sekitar empat buah, maka dapat digunakan untuk
degaussing.
Selendang
negatif
Selendang
riegatif tidak ubahnya anti petir yang dipasang di gedung-gedung bertingkat.
Pada CRT, selendang negatif digunakan untuk membuang (membumikan) loncatan
elektron bertegangan tinggi dari FBT. Sangat berbahaya jika pada CRT tidak
dipasang selendang negatif.
Hal ini dapat
merusakkan komponen-komponen yang terpasang. Komponen yang
sangat rawan mengalami kerusakan jika selendang negatif tidak
terpasang adalah IC Program dan IC Utama.
Selendang
Negatif/ Ground CRT
Selendang
negatif terbuat dari anyaman kawat
serabut. Agar menempel dengan ketat pada CRT, tiap sudut CRT diberi pegas untuk
mengencangkan selendang negatif tersebut. Selendang negatif tidak ubahnya
dengan pengaman CRT dari loncatan (spark) tegangan tinggi dari anode.
Sumber : Teknik Reparasi Tv, Ali Pulaila