Cara Membuat UPS

Judul artikel satu ini cukup singkat saja yaitu Cara Membuat UPS. Membuat UPS disini saya tidak menjelaskan cara menyusun komponennya satu persatu, tetapi bagaimana suatu rangkaian terpisah yang berupa kit-kit disatukan menjadi satu-kesatuan sehingga terbentuklah sebuah unit UPS.
UPS merupakan singkatan atau kepanjangan dari Uninterruptible Power Supply artinya adalah pensuplai daya listrik yang tidak terputus pada saat sumber daya utama mengalami gangguan atau mati. Alat ini sering digunakan sebagai sebuah alat tambahan pada rangkaian komputer dan biasanya dipasang pada peralatan listrik dan elektronik di rumah dan juga bisa sebagai emergensi untuk system penerangan rumah saat listrik mati yang bekerja secara otomatis.

Kit Cas Aki dan Inverter
Cara Membuat UPS, disini saya cukup menggunakan Kit-kit yang sudah saya jual secara terpisah yaitu Kit Inverter dan Kit Charger Otomatis. Tentunya kita memerlukan komponen tambahan lain seperti trafo CT 10 Ampere, Relay, Baterai/ Aki 12 Volt (Besar ampere trafo dan besar Ah atau kapasitas Aki semakin besar semakin bagus), kotak atau chasing jika ada, dan komponen pendukung lainnya.
Sebenarnya rangkaian Cara Membuat UPS sangatlah sederhanya, hanya terdiri atas Charger, Aki, dan Inverter yang disusun sedemikian rupa seperti pada diagram  satu garis di bawah ini.
Diagram Satu Garis UPS
Dari diagram tersebut dapat saya jelaskan sebagai berikut : Sumber arus utama didapatkan dari suplai listrik AC 220 Volt dari PLN disalurkan langsung ke beban melalui saklar NO (Normally Open) pada relay akan menutup otomatis pada saat adaftor pensuplai tegangan ke coil relay di-On-kan, sedangkan saklar NC(Normally Close) pada relay akan otomatis terbuka sehingga inverter tidak bekerja. Pada bagian lain, sumber listrik dari PLN digunakan untuk mengisi sebuah atau beberapa baterai atau aki guna mensuplai arus pada saat PLN mati melalui Alat Cas Otomatis. Jika listrik dari PLN mati secara otomatis saklar NO terbuka dan NC tertutup sehingga membuat inverter bekerja dan langsung mensuplai arus AC ke beban AC dari output inverter. Tentu saja listrik sumber dari baterai merupakan listrik berjenis searah DC dengan tegangan rendah 12 Volt - 24 Volt. Tegangan searah DC ini harus diubah dahulu sebelum disalurkan ke beban yang memerlukan tegangan 220 Volt AC dengan menggunakan alat yang bernama Inverter seperti yang telah dijelaskan di atas. 
Jika listrik utama terputus, secara otomatis rangkaian Inverter ON, dan saklar pemindah NC secara otomatis juga memindahkan hubungan dari beban ke output tegangan dari Inverter. Gampang bukan cara kerjanya, tetapi jika kita membuka unit UPS yang sudah jadi, dipikiran kita tentu berpikir kok rangkaiannya sulit sekali untuk dipahami, banyak sekali komponen dan ICnya? dan jika rusak sangat sulit untuk kita perbaiki sendiri. Gunakan relay DC 12 volt dengan arus minimal 10 Ampere. Mengapa harus relay DC? karena harganya murah, bodynya kecil, mampu menghantarkan arus yang cukup besar dan kontaknya awet karena terlindung dari kontak udara luar penyebab korosi pada lapisan kontaknya.
Mengapa bisa demikian rumitnya? Ya.. karena rangkaian Inverter dan Charger tidak dipisahkan salam beberapa blok rangkaian. Lalu UPS tersebut bekerja secara digital, contohnya cara memencet tombol ON/OFF nya saja berkerja secara digital. Kemudian jika UPS rusak memang diharapkan oleh pabrik pembuatnya untuk membeli lagi sehingga terjadinya kelangsungan produksi pabrik dan bisa membayar gaji para karyawan pembuat UPS tersebut. Jika tidak demikian pabrik akan berhenti produksi dan terjadi PHK karyawan jika UPS yang kita gunakan gampang untuk diperbaiki jika rusak.
Agar para pembaca mengerti dan memahami Cara Membuat UPS sendiri, berikut saya buatkan diagram pengawatannya.
Secara lengkapnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Diagram Pengawatan Perakitan UPS

Seperti itulah Cara Membuat UPS dari Kit Inverter dan Kit Charger Otomatis sangatlah gampang dan murah biayanya. Jika rusak kita perbaiki sendiri dengan cara penggantian komponen bagian mana yang tidak berkerja. Misal kerusakan pada bagian Inverter biasanya kerusakan pada komponen mosfetnya, cara mengetes mosfet yang rusak bisa di baca artikel Cara Mengetes Mosfet dengan Multitester, dan jika kerusakan pada bagian Kit Charger bisa baca Cara Mengetes Dioda dan Transistor. Demikianlah tulisan ini saya buat semoga bermanfaat bagi pembaca terutama untuk adik-adik yang tertarik pada dunia elektronika dan kelistrikan. 


Saya menjual peralatan Mesin Penetas Telur dan lainnya, Anda yang berminat pada produk Thermostat Cemani dan Thermometer, juga Kit Inverter pengubah tegangan DC ke AC menjadi 220 Volt, Kit Charger Otomatis, dan barang kebutuhan lainnya. silahkan hubungi Toko Online saya klik disini Toko Pedia atau Oi Shop klik Bukalapak.


Atau mau berbelanja secara langsung bisa SMS  (maaf tidak menerima telpon)  ke no. 0819 780 7118 atau Chat WA 085669318076 , transfer Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening :


BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI

Mandiri 112 00 1202 7723 An. ASRI





Postingan terkait: