Memahami Proses Pengecasan Aki supaya Aki Awet dan Tahan Lama

Kendaraan bertenaga listrik sampai saat ini masih belum berkembang secara luas, mengapa bisa demikian? Jawabnya adalah kendaraan bertenaga listik seperti mobil dan sepeda motor menggunakan aki /baterai sebagai sumber listriknya. Jika muatan listrik aki sudah habis maka diperlukan proses pengisian kembali yang memerlukan waktu yang sangat lama, tidak seperti pengisian bahan-bakar minyak yang prosesnya sangat singkat. 

Waktu pengecasan atau pengisian aki adalah 10 sampai 16 jam. Dengan tegangan pengisian yang lebih tinggi dengan arus pengisian 10% dari kapasitas aki (proses pengisian lambat). Jadi sangat tidak praktis jika suatu kendaraan bertenaga listrik dengan menggunakan aki sebagai sumber listriknya, karena proses pengisiannya terlalu lama.

Proses pengecasan baterai atau aki dengan pengisian cepat bisa saja diterapkan untuk proses pengisian aki, pengisisan cepat memerlukan waktu bisa lebih cepat yaitu cukup dalam waktu 2 jam saja, karena arus pengisian cepat bisa mencapai 50% dari kapasitas aki. Seandainya kapasitas suatu aki 100 Ah, arus pengisian cepat bisa mencapai 50 Ampere. 

Dengan arus sebesar itu maka proses pengecasan aki harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Pengecasan aki dengan proses pengisian cepat hanya diperbolehkan untuk dalam keadaan darurat, misalnya dalam situasi mobil mogok. Jika proses pengecasan aki dengan pengisian cepat sering dilakukan maka akan memperpendek umur aki itu sendiri.

Baterai atau aki terdiri dari beberapa sel, baterai atau aki 12 Volt terdiri dari 6 sel. Batas tegangan satu sel umumnya mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya adalah antara 13.8 Volt - 14.7 Volt. Jadi untuk proses pengecasan aki memerlukan tegangan antara 13,8 V – 14,7 Volt. Jika tegangan baterai atau aki sudah mencapai batas maksimum maka proses pengecasan berhenti karena antara tegangan aki dengan tegangan alat pengecas sudah sama menyebabkan arus tidak dapat mengalir masuk ke aki lagi. Ingat sifat listrik sama dengan air, tegangan diibaratkan dengan ketinggian permukaan, sedangkan arus listrik diibaratkan dengan air itu sendiri. Jika tinggi permukaan air antara dua bejana berhubungan sudah sama maka tidak akan ada lagi air yang mengalir antara dua bejana tersebut.

Proses pengecasan atau pengisian aki yang baik pada umumnya terdiri atas tiga tahapan : fase Bulk, Fase absorption, Fase float.
  1. Fase bulk : Baterai atau aki akan dicas dengan arus konstan (constant-current charge) dengan besaran arus maksimum dari alat charger, tegangan bulk antara 14,4 – 14,6 Volt. Pada saat baterai sudah pada tegangan bulk yang memerlukan waktu sekitar 5 jam, maka aki akan terisi sebanyak 70%,.
  2. Fase absorption : fase absorption prose pengisian untuk sisa 30 persen, adalah proses pengisian pelan-pelan. Fase absorption/topping charge butuh sekitar 5 jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga baterai tetap baik. Pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk.
  3. Fase float : tegangan baterai atau aki akan dijaga pada tegangan float, umumnya antara 13,4-13,7 Volt. Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya atau charger pada fase ini.
Proses pengecasan aki dengan tiga tahapan tersebut biasa digunakan pada Alat Charger Otomatis dan juga Charger Controller Panel Surya

Tujuannya adalah untuk mencegah proses pengecasan aki tidak over charging dan over voltage yang bisa merusak sel-sel aki. Jika sel-sel aki sudah rusak maka umur aki tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.

Atau mau berbelanja secara langsung bisa SMS  (maaf tidak menerima telpon)  ke no. 0819 780 7118 , transfer 
atau Chat WA 085669318076. Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening :


BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI



Mandiri 112 00 1202 7723 An. ASRI





Postingan terkait: