Pada Input Tabung Layar TV atau Input CRT, terdapat soket
fokus, rangkaian RGB, catu 180 V dc untuk RGB, catu 6 V ac untuk heater, catu
fokus 1,5 kV dan screen 200 V dc, serta sinyal video. Input Tabung Layar TV
atau CRT dapat dilihat pada gambar.
Pada gambar kabel merah adalah kabel fokus, sedangkan kabel abu-abu adalah kabel screen. Tegangan kedua kabel ini dapat diatur pada Flyback atau FBT. Potensiometer paling atas adalah untuk mengatur fokus dan yang bawah adalah untuk mengatur screen.
Kabel deret empat adalah
kabel catu 6 V ac dan 180 V dc dengan susunan ground catu 6 V ac dan ground catu
180 V dc. Kabel deret lima adalah kabel sinyal video. Jika ditelusuri, akan
diperoleh susunan ground, catu 12 V dc, sinyal R, sinyal G, dan sinyal B.
Gangguan
pada fokus
Jika gambar pada televisi
tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturya
dapat dengan memutar potensiometer untuk fokus pada flyback atau FBT Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah
soket fokus (lingkaran merah putus-putus).
Gejalanya dapat dilihat pada kawat konduktor, pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim Flyback atau FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi).
Gejalanya dapat dilihat pada kawat konduktor, pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim Flyback atau FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi).
Gangguan
pada screen
Terang gelapnya cahaya pada Layar TV sangat bergantung pada tegangan yang
dikeluarkan Flyback atau FBT untuk
screen. Jika tegangan pada screen di bawah 100 V dc, Layar Tv akan gelap. Pada
screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor (garis persegi merah
putus-putus).
Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat mengakibatkan Layar Tv gelap walaupun potensiometer pada Flyback atau FBT diputar (adjust) maksimum.
Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat mengakibatkan Layar Tv gelap walaupun potensiometer pada Flyback atau FBT diputar (adjust) maksimum.
Gangguan
catu 180 V dc
Catu 180 V dc digunakan
sebagai penguat video yang terangkum dalam sinyal RGB (Red, Green, Blue). Catu
180 V dc bersumber dan Flyback atau FBT
(tegangan output) melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah
tegangan serta ditapis oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira
22 mf/250 V.
Nilai tegangan 180 V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. Jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergaris-garis buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut.
Nilai tegangan 180 V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. Jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergaris-garis buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut.
Gangguan
pada heater
Heater adalah pemanas pada
belakang Tabung Layar TV atau CRT (katoda). Suhu pada heater dapat mencapai
800°C. Menurut teori, dengan suhu sekira 800°C tersebut, elektron pada filamen
(senapan elektron) sudah meninggalkan inti (meloncat) dengan dipercepat oleh
tegangan dari screen (G2), kemudian ditarik lagi oleh tegangan tinggi pada
anode.
Elektron yang bersumber pada senapan elektron (electron gun) tersebut akan menabrak layar pendar sehingga jika diamati dari depan, akan meninggalkan seberkas cahaya. Cahaya inilah yang akan diolah sedemikian rupa menjadi gambar yang bergerak. Catu heater dipasangi sebuah resistor fuse. Jika pin heater diukur dengan posisi x1 Ohm (lepaskan soket Tabung Layar TV atau CRT), akan terbaca 0 Ohm ini berarti heater dalam keadaan baik atau tidak putus. Jika putus, Tabung Layar TV atau CRT tidak berguna lagi.
Elektron yang bersumber pada senapan elektron (electron gun) tersebut akan menabrak layar pendar sehingga jika diamati dari depan, akan meninggalkan seberkas cahaya. Cahaya inilah yang akan diolah sedemikian rupa menjadi gambar yang bergerak. Catu heater dipasangi sebuah resistor fuse. Jika pin heater diukur dengan posisi x1 Ohm (lepaskan soket Tabung Layar TV atau CRT), akan terbaca 0 Ohm ini berarti heater dalam keadaan baik atau tidak putus. Jika putus, Tabung Layar TV atau CRT tidak berguna lagi.
Untuk keadaan normal, kerusakan heater pada Tabung Layar TV atau CRT jarang terjadi. Yang sering mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. Namun, apabila terjadi masalah pada heater, akibatnya sangat fatal layar televisi akan gelap.
Mengamati kerusakan pada
heater sangat mudah. cukup dengan melihat bagian ekor Tabung Layar TV atau CRT
(input CRT). Jika ujung tabung terlihat menyala seperti bara api, berarti
heater secara keseluruhan bekerja (baik). Jika tidak, berarti sebaliknya. Pada
televisi yang masih baru, nyala heater tidak terlalu terang. Untuk melihatnya,
ruangan perlu agak digelapkan.
Pada televisi yang jam
pemakaiannya cukup lama (televisi sudah tua), jika cahayanya redup (G2 sudah
dinaikkan), dengan menaikkan sedikit tegangan heater, dapat menambah terang
cahaya pada layar. Cara ini dilakukkan jika tidak mampu mengganti Tabung Layar
TV atau CRT karena alasan dana.
Menaikkan tegangan heater
dapat dengan cara melilitkan sekira 1-2 belitan pada ferit Flyback atau FBT. Harap diperhatikan arah belitannya karena jika
salah arah, tegangannya tidak akan bertambah. Sebaiknya, diukur saat sebelum
dililitkan dan setelah dililitkan. Jika telah diperoleh tegangan yang
diharapkan, catu heater boleh dipasang kembali. Atau dengan melepas heater dari
rangkaian PCB mesin TV dan buatlah lilitan pada ferif Flyback 3-4 lilitan
sehingga menghasilkan tegangan sekitar 4-6 Volt ac seperti yang dilakukan di Artikel Memperbaiki Layar CRT TV.