Dalam menentukan budidaya ternak unggas, seringkali kita
bimbang budidaya ternak unggas mana yang paling menguntungkan. Disini saya
memberikan perbandingan tiga jenis unggas, yaitu puyuh petelur, itik petelur,
dan ayam kampung petelur. Kenapa saya membandingkan tiga jenis unggas tersebut
karena saya memahami bagaimana cara memberikan pakan, merawat sampai menjual hasilnya. Disini saya hanya
membandingkan keuntungan perbulan dari ketiga jenis unggas tersebut dari
selisih penjualan hasil produksi telur dikurangi biaya pakan. Pada perbandingan
ini saya membandingkan budidaya 1000 ekor puyuh dengan 100 ekor itik petelur,
dan 100 ekor ayam kampong petelur. Kenapa perbandingannya 1000 : 100 : 100?
karena dari perbandingan tersebut maka modal dan kerepotan kita merawatnya
hampir setara.
Keuntungan Ternak 1000 ekor Puyuh Petelur
Seandainya kita membudidayakan 1000 ekor ternak puyuh di
pekarangan rumah kita, lahan yang digunakan tidak terlalu luas, inilah
keuntungan ternak puyuh. Tetapi disini kita membandingkan dari harga pakan yang
dimakan oleh 1000 ekor puyuh dalam sebulan, lalu berapa selisih dari hasil
produksi selama satu bulan tersebut. Pada artikel saya yang berjudul Komposisi Pakan Puyuh Petelur sudah saya jelaskan cara meracik pakan sehingga puyuh bertelur sesuai dengan
yang diharapkan. Pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Perhitungan Keuntungan Usaha Ternak Puyuh sudah saya bandingkan
selisih produksi telur dengan biaya pakan puyuh dalam waktu sebulan. Maka
didapatkan keuntungan sebagai berikut :
Hasil Penjualan Telur Sebulan – Biaya Pakan 1000 ekor Puyuh selama sebulan =
Keuntungan
Rp. 7.395.000 – Rp. 4.290.000 = Rp. 3.105.000
Keuntungan 1000 ekor
Puyuh = Rp. 3.105.000
Keuntungan Ternak 100 ekor Itik Petelur
Pada artikel ini saya membandingkan 100 ekor itik petelur,
lahan untuk membudidayakan 100 itik petelur lumayan lebih luas. Itik petelur
dipelihara di dalam kandang umbaran, memerlukan banyak air sehingga kandang
menjadi becek dan berbau tidak sedap. Pakan untuk satu ekor itik memerlukan
sekitar 150 gram, jadi untuk 100 itik petelur dalam sehari memerlukan pakan
sebanyak 15 kg. Pakan untuk itik petelur memerlukan kandungan protein sebesar
18 %, maka untuk memenuhi nilai protein tersebut dapat kita susun dari
konsentrat, jagung halus, dan dedak halus/ bekatul.
Pada artikikel sebelumnya saya belum pernah membahas
bagaimana cara menyusun pakan untuk itik petelur. Sekarang kita hitung
komposisi pakan itik petelur suapaya mendapatkan kandungan protein 18%
menggunakan metode coba-coba. Metaode menyusun pakan untuk unggas ada beberapa
macam dengan menggunakan rumus matematika, tapi yang paling muda yaitu system
coba-coba. Dari beberapa coba-coba saya mendapatkan hasil perbandingan
komposisi pakan itik petelur dalam 100 kg sebagai berikut :
Konsentrat = 35
kg
Jagung Halus = 40
kg
Dedak Halus = 25
kg
Dari pencampuran di atas akan mendapatkan nilai protein
sebesar sekitar 18,15 %. Persentase kandungan protein masing-masing bahan pakan
dapat dilihat di table pada artikel saya yang berjudul Komposisi Pakan Puyuh
Petelur.
Sekarang kita hitung harga per100 kilo pakan di atas
berdasarkan harga pakan terbaru yaitu :
Konsentrat =
Rp. 8000/kg x 35 kg = Rp. 280.000
Jagung Halus = Rp.
6000/kg x 40 kg = Rp. 240.000
Dedak Halus = Rp.
3000/kg x 25 kg = Rp. 75.000 +
Rp. 595.000
Harga pakan itik petelur perkilo = Rp. 595.000 / 100
=
Rp. 5.950
Maka biaya pakan perbulan untuk 100 ekor itik petelur
Biaya pakan perbulan Itik =
Rp. 5.950 x 15 kg x 30 hari
=
Rp. 2.677.500
Persentase produksi telur untuk itik petelur sebesar 80%,
jadi untuk 100 ekor itik menghasilkan 80 butir telur setiap hari. Harga telur
yang di update sampai artikel ini dibuat Rp. 2000 perbutir maka :
Hasil Produksi Telur Sebulan = 80 butir x Rp. 2000 x 30 hari
=
Rp. 4.800.000
Keuntungan = Hasil Produksi Telur Sebulan – Biaya Pakan
Sebulan
= Rp. 4.800.000 –
Rp. 2.677.500
= Rp. 2. 122.500
Keuntungan Ternak 100 ekor Ayam Kampung
Petelur
Ayam kampong petelur banyak diternakkan oleh masyarakat
sekitar tahun 2000-an. Cara berternak ayam kampong petelur yaitu dengan
menggunakan kandang baterai seperti ayam ras petelur. Setelah bertelur sebanyak
10 – 15 butir, ayam kampong menampakkan tanda mau mengeram. Induk ayam yang mau
mengeram dipindahkan sementara ke kandang umbaran. Dari uraian singkat tadi
dapat kita simpulkan berternak ayam kampong petelur memerlukan lahan yang cukup
luas, karena selain membuat kandang baterai tempat ayam bertelur,kita
diharuskan juga membuat kandang umbaran untuk menampung sementara ayam yang
menunjukkan tanda mau mengeram. Setelah sifat mengeram
mulai berkurang, ayam dipindahkan kembali ke kandang
baterai, selang beberapa hari kemudian ayam mulai bertelur kembali.
Ayam kampong petelur memerlukan pakan sebanyak 100 gram perekor
perhari, dengan kandungan protein pakan sebesar 17%. Supaya pakan mengandung
protein sebesar itu maka komposisi antara konsentrat, jagung, dan dedak halus
perbandingannya harus ditentukan. Komposisi ini dapat kita lihat di label
karung konsentrat disana akan tercamtum jumlah perbandingan dari tiga bahan
pakan tersebut.
Konsentrat = 35
kg x Rp. 8.000 = Rp. 280.000
Jagung =
50 kg x Rp. 6000 = Rp. 300.000
Dedak Halus = 15
kg x Rp. 3000 = Rp. 45.000 +
Biaya Pakan 100 kg = Rp. 625.000
Harga untuk 1 kg pakan = Rp. 6.250
Biaya Pakan 100 ekor/hari = Rp. 6.250 x 10 kg
= Rp. 62.500
Biaya pakan sebulan = Rp. 62.500 x 30 hari
= Rp. 1.875.000
Persentase produksi telur ayam kampong petelur hanya 50%,
jadi dari 100 ekor induk ayam menghasilkan rata-rata 50 butir telur dengan
harga telur sekarang Rp. 2000 perbutir, jadi hasil produksi telur selama
sebulan :
Hasil Produksi Telur Sebulan = 50 butir x 30 hari x Rp. 2.000
= Rp. 3.000.0000
Keuntungan = Hasil Produksi Telur Sebulan – Biaya Pakan
Sebulan
= Rp. 3000.000 –
Rp 1.875.000
= Rp. 1.125.000
KESIMPULAN
Dari ketiga
perbandingan di atas bisa kita ambil kesimpulan berternak puyuh petelur lebih
menguntungkan ditinjau dari harga telur dan harga pakan terkini. Berternak ayam
kampong petelur lebih tidak menguntungkan, baik dari segi pakan, persentase
produksi telur, dan luas lahan yang diperlukan. Beternak itik petelur boleh
menjadi pertimbangan bila kita tidak tertarik dengan berternak puyuh petelur
karena keuntungannya cukup menjanjikan selain itu pemasaran telur sangat mudah,
sebanyak telur akan diserap oleh pasar.
Saya menjual peralatan Mesin Penetas Telur dan lainnya, Anda yang berminat pada produk Thermostat Cemani dan Thermometer, juga Kit Inverter pengubah tegangan DC ke AC menjadi 220 Volt, Kit Charger Otomatis, dan barang kebutuhan lainnya. silahkan hubungi Toko Online saya klik disini Toko Pedia atau Oi Shop klik Bukalapak.
Atau mau berbelanja secara langsung bisa SMS (maaf tidak menerima telpon) ke no. 0819 780 7118, transfer Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI.
Saya menjual peralatan Mesin Penetas Telur dan lainnya, Anda yang berminat pada produk Thermostat Cemani dan Thermometer, juga Kit Inverter pengubah tegangan DC ke AC menjadi 220 Volt, Kit Charger Otomatis, dan barang kebutuhan lainnya. silahkan hubungi Toko Online saya klik disini Toko Pedia atau Oi Shop klik Bukalapak.
Atau mau berbelanja secara langsung bisa SMS (maaf tidak menerima telpon) ke no. 0819 780 7118, transfer Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI.