Alarm ini menggunakan pengendali gelombang FM dan dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis kendaraan dengan sistem catu daya 6 V hingga
12 V. VHF mini, sebuah transmiter FM ditempatkan pada kendaraan yang diparkir
waktu malam hari. Unit penerima menggunakan IC CXA1O19, sebuah modul penerima
FM dengan chip tunggal. Penerima di-tune pada frekuensi yang sesuai dengan
frekuensi transmiter.
Ketika transmiter menyala (on) dan sinyal diterima oleh penerima FM maka output yang dihasilkan akan memiliki noise yang sangat rendah. Hal ini membuat transistor T2 (BC548) tidak terhubung. Selanjutnya, transistor T3 akan mendapatkan bias melalui R5 (10 k ohm) dan relai akan mendapatkan catu. Ketika ada pencuri yang berusaha menyalakan mobil dan bergerak beberapa meter dari asalnya, link radio antara transmiter dengan penerima (receiver) akan terputus. Hail dari peristiwa ini adalah timbulnya noise yang jelas pada penenima. Noise ini merupakan sinyal AC yang disambungkan ke relai melalui transformer audio.
Selanjutnya, sinyal disearahkan dan ditapis menggunakan dioda D1 dan kapasitor C8. Hasilnya, tegangan DC yang kemudian digunakan untuk memberikan bias maju pada transistor T2. Transistor T2 menjadi terhubung dan ini akan menarik arus dan basis T3 ke level ground. Relai menjadi tidak aktif lagi. Alarm yang tersambung pada kontak N/C (normally closed /normal tertutup) akan terlepas dan menyebabkan unit alarm/sirene mendapatkan catu dan berbunyi.
Ketika transmiter menyala (on) dan sinyal diterima oleh penerima FM maka output yang dihasilkan akan memiliki noise yang sangat rendah. Hal ini membuat transistor T2 (BC548) tidak terhubung. Selanjutnya, transistor T3 akan mendapatkan bias melalui R5 (10 k ohm) dan relai akan mendapatkan catu. Ketika ada pencuri yang berusaha menyalakan mobil dan bergerak beberapa meter dari asalnya, link radio antara transmiter dengan penerima (receiver) akan terputus. Hail dari peristiwa ini adalah timbulnya noise yang jelas pada penenima. Noise ini merupakan sinyal AC yang disambungkan ke relai melalui transformer audio.
Selanjutnya, sinyal disearahkan dan ditapis menggunakan dioda D1 dan kapasitor C8. Hasilnya, tegangan DC yang kemudian digunakan untuk memberikan bias maju pada transistor T2. Transistor T2 menjadi terhubung dan ini akan menarik arus dan basis T3 ke level ground. Relai menjadi tidak aktif lagi. Alarm yang tersambung pada kontak N/C (normally closed /normal tertutup) akan terlepas dan menyebabkan unit alarm/sirene mendapatkan catu dan berbunyi.
Apabila pada kesempatan itu pencuri menemukan unit
transmiter FM dan berusaha memutuskan jalur tegangan ke baterai maka hal itu
akan sia-sia dan tidak dapat memadamkan alarm karena dengan tidak adanya
sinyal, penerima FM tetap hanya akan mendapatkan noise dan sirene yang
terhubung pada N/C tetap berbunyi.
Daftar Komponen
R1,R2,R4,R5 10
k ohm
R3 1
kohm
C1,C5 0,01
uF
C2 22
pF Trimmer
C3 10 pF
C4 15
pF
C6 10
uF 25V
C7 100
pF
C8 1
uF 10V
C9 1000
uF 25 V
IC1
7805
T1 C2570
T2 BC548
T3 SL100/BEL187
L1 n=4,20
SWG d=1 cm
X1 Transformer
OT 6V
X2 Step
down 220/230
VAC - 12 VDC
Radio modul CXA/1019S
RL1
RelaiSumber : Rangkaian Elektronik Praktis: Rumah - Kendaraan